Sejarah Profil Ummi Foundation
![]() |
Sejarah Profil Ummi Foundation |
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)
Ummi Foundation berdiri pada 2011 di Surabaya, Indonesia. Hadir membawa niat kuat untuk memuliakan Al-Qur’an dan orang-orang yang mengajarkannya dengan memudahkan urusan peningkatan profesionalisme guru Al-Qur’an tanpa menjadikan biaya sebagai kendala. Ummi Foundation berusaha agar guru Al-Qur'an dapat diterima dan menjadi bagian penting dari dunia pendidikan formal dan non formal sehingga pada saatnya nanti guru Al-Qur’an menjadi profesi yang diperhitungkan keberadaannya oleh semua kalangan.
Bersamaan itu, lahir Metode Ummi dengan sistem mutu pembelajaran Al-Qur'an bagi sekolah dan lembaga pendidikan yang mampu menjamin kualitas baca Al-Qur’an siswa-siswi mereka. Kini, Metode Ummi telah menjadi referensi utama dan diterima secara luas oleh sekolah dan lembaga pendidikan lainnya. Selain memberikan jaminan mutu, metode ini juga menawarkan pembelajaran Al-Qur'an yang mudah, menyenangkan, dan menyentuh hati.
![]() |
Sejarah Profil Ummi Foundation |
Visi Ummi Foundation
Menjadi lembaga terdepan dalam melahirkan generasi Qur’ani
Misi Ummi Foundation
- Mewujudkan lembaga profesional dalam mengajar Al-Qur’an yang berbasis sosial dan dakwah.
- Membangun sistem manajemen pengajaran Al-Qur’an yang berbasis pada mutu.
- Mewujudkan pusat pengembangan pembelajaran Al-Qur’an.
Pembina Ummi Foundation

Prof. Dr. KH. M. Roem Rowi, M.A.
- Ulama Tafsir dan Ulumul Al-Qur’an
- Ketua MUI Jawa Timur (1998-2005)
- Guru Besar Pascasarjana UIN Sunan Ampel
- Dewan Juri MTQ Nasional dan Internasional
- Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar

Dr. KH. Mudawi Ma'arif, Lc., M.H.I. Al-Hafidz
- Salah Satu Syaikhul Qurro’ Dunia
- Pemegang Sanad Muttashil Qira’ah Asyarah
- Pengasuh Ponpes Tahfidz Ibnu 'Ali Sidoarjo
- Dewan Pembina MTQ Nasional
- Juara MTQ Nasional & Internasional
Sanad Ummi Foundation
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah, terkait dengan sanad atau isnad dalam Al-Qur'an, yaitu merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan untuk menjaga kemurnian agama Islam ini. Karena itulah Abdullah bin Al Mubarok mengatakan:
الإسْنَادُ مِنَ الدِّيْنِ
“Sesungguhnya sanad/isnad atau menyandarkan keilmuan Al-Qur'an kepada gurunya dan lanjut kepada gurunya hingga Rasulillah SAW merupakan bagian utama dan pokok dalam agama ini.”
Beliau juga mengambil kesimpulan:
لَوْلَا الْإسْنَادُ لَقَالَ مَنْ شَاءَ مَا شَاءَ
“Sekiranya tidak ada isnad, sungguh orang itu akan berkata semaunya apa yang dia yang ingin katakan”.
Inilah bukti nyata bahwa Al-Qur'an merupakan kalamullah yang terjaga sejak diturunkan, ila yaumina hazda hingga yaumil qiyamah. Hal itu disebabkan karena umat ini adalah umat yang hatinya digerakkan oleh Allah SWT dalam rangka mencintai guru sampai kepada Rasulillah Saw.
Adapun dasar dalil yang kuat dalam Al-Qur'an, tentang pentingnya sanad atau isnad adalah sebagaimana firman Allah dalam Al Qiyamah ayat 18:
فَإِذَا قَرَأۡنَـٰهُ فَٱتَّبِعۡ قُرۡءَانَهۥ
“Apabila kami bacakan Al-Qur’an ... .” Di penggalan ayat ini, guru pertama yang membacakan Al-Qur'an kepada murid adalah Allah, melalui Malaikat Jibril. Dan murid pertama yang menerima Al-Qur'an adalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Fattabi’ qur’aanah (maka ikutilah bacaannya). Inilah yang membedakan Al-Qur'an sebagai kalamullah dengan kitab – kitab sebelumnya, di mana kitab - kitab sebelum Al-Qur'an itu tidak terjaga keotentikannya. Hal ini disebabkan karena umat-umat terdahulu tidak tergerak hati mereka untuk menghafalkan kitabullah.
Inilah hikmah yang besar diturunkannya Al-Qur'an kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam hingga kita saat ini, adalah ketika kita mau menjaga eksistensi dari isnad atau sanad itu sendiri.
Alhamdulillah, Ummi Foundation dengan para trainer dan guru-gurunya amat sangat memperhatikan sanad Al-Qur'an yang tentunya mendapatkan dukungan penuh dari Direktur Ummi Foundation, yaitu Ustadz Masruri Hafidzahullah. Perlu diketahui, bahwa sanad yang kita dapatkan dari sanad Al-Qur'an ini telah banyak tersebar di Indonesia ataupun di Arab pada umumnya, bahkan di seluruh dunia, dimana pertama saya mengambil sanad Al-Qur'an yaitu dari KH. Yahdi Matlab Mojogeneng Jatirejo yang sambungan sanadnya itu ke Kiai Dahlan Kholil Rejoso Peterongan Jombang. Yang tersebar hampir di semua wilayah Jawa Timur ini sanadnya kembali kepada beliau.
Kemudian setelah itu, kami mengambil sanad ke Syiria, yaitu kepada Syeikh Muhammad Toha Sukkar. Beliau adalah Syaikhul Qurro' Addimasyqi yang amat sangat terkenal akan ketelitian dan kehati - hatian beliau dalam menyampaikan amanah sanad untuk disampaikan kepada siapapun yang mengaji kepada beliau.
Inilah kebanggaan kita semuanya terkait dengan sanad. Dengan sanad yang kita miliki ini (baik riwayat Hafsh maupun Qiroat ‘Asyroh), semoga Allah SWT mencatat kita menjadi bagian mata rantai yang tidak bisa terpisahkan hingga Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Semoga antara kita dan yang bersanad sampai kepada Rasulullah dijadikan oleh Allah SWT sebagai Hablullah al Matin (tali yang menghubungkan antara kita dengan Allah SWT). Dialah Allah yang mengangkat dirinya sebagai Dzat pengajar Al-Qur'an pertama, sebagaimana firman Allah:
ٱلرَّحۡمَـٰنُ عَلَّمَ ٱلۡقُرۡءَانَ خَلَقَ ٱلۡإِنسَـٰنَ عَلَّمَهُ ٱلۡبَیَانَ
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ
Dr. KH. Mudawi Ma'arif, Lc, MHI Al-Hafidz
Pembina Al-Qur'an Ummi Foundation
Sumber :https://ummifoundation.org/profil
Posting Komentar untuk "Sejarah Profil Ummi Foundation"